EVOLUSI MANUSIA PURBA - MODERN
Secara
umum penemuan fosil manusia dari jaman ke zaman terbagi atas tiga
kelompok, yaitu manusia kera, manusia purba dan manusia modern.
Yang perlu diingat adalah bahwa teori ini hanya dugaan dan tidak
terbukti kebenarannya karena teori evolusi telah runtuh. Fosil manusia
lama yang ditemukan bisa saja bukan fosil manusia atau manusia yang
memiliki bentuk ciri tubuh yang unik, atau bahkan hasil rekayasa.
Jenis
manusia purba yang ditemukan di Indonesia memiliki usia yang sudah tua,
hampir sama dengan penemuan manusia di Negara-negara lainnya di dunia.
Bahkan Indonesia dapat dikatakan mewakili penemuan manusia purba di
daratan asia. Daerah penemuan manusia purba di Indonesia tersebar di
beberapa tempat, khususnya di pulau Jawa. Penelitian tentang manusia
purba di Indonesia telah lama dilakukan. Para peneliti itu antara lain
Eugene Dubois, G.H.H Von Koniegswald, dan Franz Wedenreich.
Penelitian manusia purba di Indonesia dilakukan oleh :
1. Eugena Dobois,
Dia
adalah yang pertama kali tertarik meneliti manusia purba di Indonesia
setelah mendapat kiriman sebuah tengkorak dari B.D Von Reitschoten yang
menemukan tengkorak di Wajak, Tulung Agung.
• Fosil itu dinamai Homo Wajakensis, termasuk dalam jenis Homo Sapien (manusia yang sudah berpikir maju)
•Fosil lain yang ditemukan adalah :
Pithecanthropus
Erectus (phitecos = kera, Antropus Manusia, Erectus berjalan tegak)
Ditemukan di daerah Trinil, pinggir Bengawan Solo, dekat Ngawi, tahun
1891. Penemuan ini sangat menggemparkan dunia ilmu pengetahuan.
• Pithecanthropus Majokertensis, ditemukan di daerah Mojokerto
• Pithecanthropus Soloensis, ditemukan di daerah Solo
2. G.H.R Von Koeningswald
Hasil
penemuannya adalah : Fosil tengkorak di Ngandong, Blora. Tahun 1936,
ditemukan tengkorak anak di Perning, Mojokerto. Tahun 1937 – 1941
ditemukan tengkorak tulang dan rahang Homo Erectus dan Meganthropus
Paleojavanicus di Sangiran, Solo.

3. Penemuan lain tentang manusia Purba :
Ditemukan tengkorak, rahang, tulang pinggul dan tulang paha manusia
Meganthropus, Homo Erectus dan Homo Sapien di lokasi Sangiran, Sambung
Macan (Sragen),Trinil, Ngandong dan Patiayam (kudus).
4. Penelitian tentang manusia Purba oleh bangsa Indonesia dimulai pada
tahun 1952 yang dipimpin oleh Prof. DR. T. Jacob dari UGM, di daerah
Sangiran dan sepanjang aliran Bengawan Solo.
Fosil Manusia Purba yang ditemukan di Asia, Eropa, dan Australia adalah :
• Semuanya jenis Homo yang sudah maju : Serawak (Malaysia Timur), Tabon (Filipina), dan Cina.
• Fosil yang ditemukan di Cina oleh Dr. Davidson Black, dinamai Sinanthropus Pekinensis.
• Fosil yang ditemukan di Neanderthal, dekat Duseldorf, Jerman yang dinamai Homo Neaderthalensis.
• Menurut Dubois, bangsa asli Australia termasuk Homo Wajakensis,
sehingga ia berkesimpulan Homo Wajakensis termasuk golongan bangsa
Australoid.
Jenis-jenis Manusia Purba yang ditemukan di Indonesia ada tiga jenis :
1. Meganthropus
2. Pithecanthropus
3. Homo

CORAK KEHIDUPAN PRASEJARAH INDONESIA DAN HASIL BUDAYANYA
Hasil kebudayaan manusia prasejarah untuk mempertahankan dan memperbaiki pola hidupnya menghasilkan dua bentuk budaya yaitu :
• Bentuk budaya yang bersifat Spiritual
• Bentuk budaya yang bersifat Material
i. Masyarakat Prasejarah mempunyai kepercayaan pada kekuatan gaib yaitu :
• Dinamisme, yaitu kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan gaib. Misalnya : batu, keris
• Animisme, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang mereka yang
bersemayam dalam batu-batu besar, gunung, pohon besar. Roh tersebut
dinamakan Hyang.
ii. Pola kehidupan manusia prasejarah adalah :
• Bersifat Nomaden (hidup berpindah-pindah), yaitu pola kehidupannya
belum menetap dan berkelompok di suatu tempat serta, mata pencahariannya
berburu dan masih mengumpulkan makanan
• Bersifat Sedenter (menetap), yaitu pola kehidupannya sudah
terorganisir dan berkelompok serta menetap di suatu tempat, mata
pencahariannya bercocok tanam. Muali mengenal norma adat, yang bersumber
pada kebiasaan-kebiasaan
iii. Sistem bercocok tanam/pertanian
• Mereka mulai menggunakan pacul dan bajak sebagai alat bercocok tanam
• Menggunakan hewan sapi dan kerbau untuk membajak sawah
• Sistem huma untuk menanam padi
• Belum dikenal sistem pemupukan
iv. Pelayaran
Dalam pelayaran manusia prasejarah sudah mengenal arah mata angin dan mengetahui posisi bintang sebagai penentu arah (kompas)
v. Bahasa
• Menurut hasil penelitian Prof. Dr. H. Kern, bahasa yang digunakan
termasuk rumpun bahasa Austronesia yaitu : bahasa Indonesia, Polinesia,
Melanesia, dan Mikronesia.
• Terjadinya perbedaan bahasa antar daerah karena pengaruh faktor geografis dan perkembangan bahasa.
01. Meganthropus Paleojavanicus (Sangiran).
02. Pithecanthropus Robustus (Trinil).
03. Pithecanthropus Erectus (Homo Erectus) (Trinil).
04. Pithecanthropus Dubius (Jetis).
05. Pithecanthropus Mojokertensis (Perning).
06. Homo Javanensis (Sambung Macan).
07. Homo Soloensis (Ngandong).
08. Homo Sapiens Archaic.
09. Homo Sapiens Neandertahlman Asia.
10. Homo Sapiens Wajakensis (Tulungagung)
11. Homo Modernman.
A. A. MEGANTHROPUS PALAEOJAVANICUS
Berbagai
jenis fosil manusia purba telah ditemukan di Indonesia. Antara lain di
Jawa, Sumatra Utara, Aceh, Flores, Sulawesi Selatan Bahkan di Kalimantan
Selatan. Namun penemuan fosil manusia banyak terdapat di Pulau Jawa,
terutama di sekitar aliran Sungai Bengawan Solo. Jenis-jenis manusia
purba yang ditemukan di Indonesia Antara lain Pithecanthropus Erectus,
Homo, dan yang akan saya bahas kali ini, yaitu Meganthropus
Paleojavanicus.
Meganthropus
Paleojavanicus adalah manusia purba yang tertua di Indonesia. Jenis
manusia ini mempunyai bentuk paling primitive. Meganthropus
Paleojavanicus diduga hidup dua juta sampai dengan satu juta tahun yang
lalu.
Meganthropus Paleojavanicus berasal dari kata-kata berikut ini:
1. Mega yang artinya adalah "besar".
2. Anthropus yang artinya adalah "manusia".
3. Paleo yang artinya adalah "paling tua/tertua".
4. Javanicus yang artinya adalah "Jawa".
Jadi Meganthropus Paleojavanicus artinya adalah "manusia bertubuh besar
yang paling tua dari Pulau Jawa". Meganthropus Paleojavanicus
diperkirakan hidup pada dua juta tahun yang lalu.
Ciri-ciri Meganthropus Paleojavanicus adalah sebagai berikut:
1. Memiliki tulang rahang yang kuat
2. Tidak memiliki dagu
3. Menunjukkan ciri-ciri manusia tetapi lebih mendekati kera.
4. Berbadan besar dan tegap
5. Memiliki tulang pipi yang tebal
6. Memiliki otot kunyah yang kuat
7. Memiliki tonjolan kening yang menyolok
8. Memiliki tonjolan belakang yang tajam
9. Tidak memiliki dagu
10. Memiliki perawakan yang tegap
11. Memakan jenis tumbuhan
Fosil Meganthropus Paleojavanicus ditemukan oleh Von Koenigswald pada
tahun 1936 di daerah Sangiran, Sragen, Jawa Tengah. Oleh karena
temuan-temuan dari fosil Meganthropus ini masih sangat sedikit, maka
sukar menempatkan dengan pasti kedudukannya dalam evolusi manusia dan
hubungannya dengan Pithecanthropus.
B. PITHECANTHROPUS
Fosil
Pithecanthropus merupakan fosil manusia purba yang paling banyak
ditemukan di Indonesia. Fosil Pithecanthropus berasal dari Pleistosen
lapisan bawah dan tengah. Mereka hidup dengan cara berburu dan
mengumpulkan makanan Mereka sudah memakan segala, tetapi makanannya
belum dimasak.
Pithecanthropus terdiri dari beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
a) Pithecanthropus Mojokertensis
Pada
tahun 1936, telah ditemukan fosil tengkorak anak manusia purba oleh
Weidenreich didesa Jetis, Mojokerto. Fosil manusia purba tersebut diberi
nama Pithecanthropus Robustus, sedang Von Koeningswald menyebutnya
Pithecanthropus Mojokertensis. Fosil tersebut ditemukan pada lapisan
Pucangan (Pleitosen bawah). Manusia puerba ini termasuk jenis
Pithecanthropus yang paling tua.
Fosil
Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan oleh Von Koenigswald di desa
Perning, Lembah Bengawan Solo Mojokerto, Jawa Timur pada lapisan
Pleistosen Bawah. Temuan tersebut berupa fosil anak-anak berusia sekitar
5 tahun. Makhluk ini diperkirakan hidup sekitar 2,5 sampai 2,25 juta
tahun yang lalu. Pithecanthropus Mojokertensis Berbadan tegap, mukanya menonjol ke depan dengan kening yang tebal dan tulang pipi yang kuat.
b) Pithecanthropus Robustus
Fosil
jenis ini ditemukan oleh Weidenreich dan Von Koenigswald pada tahun
1939 di Trinil, Lembah Bengawan Solo. Fosil ini berasal dari lapisan
Pleistosen Bawah. Von Koenigswald menganggap fosil ini sejenis dengan
Pithecanthropus Mojokertensis.
c) Pithecanthropus Erectus
Fosil
jenis ini ditemukan oleh Eugene Dubois di desa Trinil, Ngawi, Jawa
Timur, pada tahun 1890 berasal dari lapisan Plestosen Tengah. Mereka
hidup sekitar satu juta sampai satu setengah juta tahun yang lalu.
Pithecanthropus Erectus berjalan tegak dengan badan yang tegap dan alat
pengunyah yang kuat. Volume otak manusia modern lebih dari 1000 cc,
sedangkan volume otak kera hanya 600 cc.
Pithecanthropus
erectus adalah manusia purba yang pertama kali fosil telang belulang
ditemukan di Trinil Jawa Tengah pada tahun 1891 oleh Eugene Dubois.
Pithecanthropus erectus hidup di jaman pleistosin atau kira-kira 300.000
hingga 500.000 tahun yang lalu.Volume otak Pithecanthropus erectus
diperkirakan sekitar 770 - 1000 cm kubik. Bagian tulang-belulang fosil
manusia purba yang ditemukan tersebut adalah tulang rahang, beberapa
gigi, serta sebagian tulang tengkorak.
d) Pithecanthropus Soloensis
G.H.R.
Von Koeningswald, Oppenorth, dan Ter Haar pada sekitar tahun 1931-1934
mengadakan penelitian di Lembah Sungai Bengawan Solo dan penemuan
pertama di Ngandong(Blora) adalah fosil Pithecanthropus Soloensis
artinya manusia kera dari Solo, kemudian ditemukan juga jenis
Pithecanthropus di Sangiran yang diperkirakan hidup pada 900.000 sampai
200.000 tahun yang lalu diperkirakan terdapat di Sumatera, Kalimantan,
dan Cina.
Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus :
1. Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
2. Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc
3. Bentuk tubuh & anggota badan tegap, tetapi tidak setegap megantropus
4. Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
5. Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat
6. Bentuk tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi
7. Bentuk hidung tebal
8. Bagian beltakang kepala tampak menonjol menyerupai wanita berkonde
9. Muka menonjol ke depan, dahi miring ke belakang
Hasil kebudayaan pada masa Pithecanthropus Erectus :
1. Kapak perimbas
2. Kapak penetak
3. Kapak gengam
4. Pahat gengam
5. Alat serpih
6. Alat-alat tulan€g
C. Homo
Homo
artinya manusia. Jenis manusia purba yang paling maju dibandingkan
dengan yang lainnya. Penemuan fosil jenis Homo diawali pada tahun 1889,
ketika Von Rietschoten menemukan beberapa bagian dari tengkorak dan
rangka manusia di daerah dekat Tulungagung,Jawa Timur. Temuan tersebut
selanjutnya diselidiki oleh Dr. Eugene Dubois dan menamainya Homo
Wajakensis termasuk ras asli Australia.
1. Homo Mojokertensis
Kaum Homo Mojokertensis (manusia kera dari Mojokerto)
Fosilnya ditemukan di Perning (Mojokerto) Jawa Timur tahun 1936 - 1941.Fosil kaum homo yang ini ditemukan Von Koenigswald.
2. Homo Robustus
Arti
dari Robustus itu sendiri adalah manusia kera yang besar dan kuat
tubuhnya ditemukan tahun 1936 di Sangiran lembah Sungai Bengawan
Solo.Fosil kaum homo yang ini ditemukan Von Koenigswald.
3. Homo Sapiens
Jenis
kaum homo yang ini telah memiliki bentuk tubuh yang sama dengan manusia
sekarang dan juga memiliki sifat seperti manusia sekarang tetapi masih
memiliki Kehidupan yang sangat sederhana, dan tentunya hidup
mengembara(nomaden). Jenis Kaum Homo sapiens yang ditemukan di Indonesia
ada 2 yaitu:
- homo Soloensis
- homo sapiens wajakensis
A) Homo soloensis
Fosil
Homo soloensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran dan Sambung
Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald pada tahun
1931—1933 dari lapisan Pleistosen Atas. Homo Soloensis diperkirakan
hidup sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu. Volume otaknya
mencapai 1300 cc.
Menurut
Von Koenigswald makhluk ini lebih tinggi tingkatannya dibandingkan
dengan Pithecanthropus Erectus. Diperkirakan makhluk ini merupakan
evolusi dan Pithecanthropus Mojokertensis. Oleh sebagian ahli, Homo
Soloensis digolongkan dengan Homo Neanderthalensis yang merupakan
manusia purba jenis Homo Sapiens dari Asia, Eropa, dan Afrika berasal
dari lapisan Pleistosen Atas.
B) Homo Wajakensis

Fosil
Homo wajakensis ditemukan oleh Van Riestchoten pada tahun 1889 di desa
Wajak, Tulungagung. Fosil ini kemudian diteliti oleh Eugene Dubois.
Temuan fosil ini merupakan temuan fosil manusia purba pertama yang
dilaporkan berasal dari Indonesia. Fosil Homo Wajakensis mempunyai
tinggi badan sekitar 130—210 cm, dengan berat badan antara 30-150 kg.
Volume otaknya mencapai 1300 cc Manusia purba jenis ini hidup antara
40.000 —25.000 tahun yang lalu, pada lapisan Pleistosen Atas. Apabila
dibandingkan jenis sebelu mnya, Homo Wajakensis menunjukkan kemajuan.
Makanannya
sudah dimasak walaupun masih sangat sederhana. Tengkorak Homo
Wajakensis memiliki banyak persamaan dengan tengkorak penduduk asli
Australia, Aborigin. Oleh karena itu, Eugene Dubois menduga bahwa Homo
WajakensIs termasuk dalam ras Australoide, bernenek moyang Homo
Soloensis dan menurunkan bangsa Aborigin. Fosil Homo Wajakensis juga
memiliki kesamaan dengan fosil manusia Niah di Serawak Malaysia, manusia
Tabon di Palawan, Filipina, dan fosil-fosil Australoid dari Cina
Selatan, dan Australia Selatan.
4. Homo Floresienses (Hobbit)
Para
ilmuwan telah menemukan fosil-fosil tengkorak dari suatu spesies
manusia yang tumbuh tidak lebih besar dari kanak-kanak berusia lima
tahun. Manusia kerdil yang memiliki tengkorak seukuran buah jeruk ini
diduga hidup 13.000 tahun lalu, bersama gajah-gajah pigmi dan
kadal-kadal raksasa seperti Komodo. Indonesia.
Tengkorak
pertama dari spesies yang kemudian disebut sebagai Homo floresiensis
atau Manusia Fores itu ditemukan September 2003. Ia berjenis kelamin
perempuan, tingginya saat berdiri tegak kira-kira satu meter, dan
beratnya hanya 25 kilogram. Ia diduga berumur sekitar 30 tahun saat
meninggal 18.000 tahun lalu.
Ciri-ciri manusia purba homo :
1. Tinggi badan antara 130 – 210 cm
2. Otot tengkuk mengalami penyusutan
3. Muka tidak menonjol ke depan
4. Berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna
5. Hidup antara 25.000 s/d 40.000 tahun yang lalu
6. Muka dan hidung lebar
7. Dahi masih menonjol
8. Tarap kehidupannya lebih maju dibanding manusia sebelumnya
9. Berbadan Tegap
10. Memiliki Volume Otak Kecil, Yaitu Sekitar 1.000-1.300 CC
11. Tengkoraknya Lebih Besar Dibanding Pithecanthropus
Hasil budaya manusia purba Homo :
1. Kapak gengam / Kapak perimbas
2. Alat serpih
3. Alat–alat tulang
C. MANUSIA MODERN
Pengertian atau arti definisi manusia modern adalah manusia yang
termasuk ke dalam spesies homo sapiens dengan isi volum otak kira-kira
1450 cm kubik hidup sekitar 15.000 hingga 150.000 tahun yang lalu.
Manusia modern disebut modern karena hampir mirip atau menyerupai
manusia yang ada pada saat ini atau sekarang.
1. Manusia Swanscombe - Berasal dari Inggris
2. Manusia Neandertal - Ditemukan di lembah Neander
3. Manusia Cro-Magnon / Cromagnon / Crogmanon - Ditemukan di gua
Cro-Magnon, Lascaux Prancis. Dicurigai sebagai campuran antara manusia
Neandertal dengan manusia Gunung Carmel.
4. Manusia Shanidar - Fosil dijumpai di Negara Irak
5. Manusia Gunung Carmel - Ditemukan di gua-gua Tabun serta Skhul Palestina
6. Manusia Steinheim - Berasal dari Jerman